SDN Susukan dan Komitmennya dalam Mewujudkan Gerakan Sekolah Ramah Anak

SDN Susukan dan Komitmennya dalam Mewujudkan Gerakan Sekolah Ramah Anak

Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak-anak. Di tempat inilah mereka tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan, sosial, dan karakter. Dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan, Gerakan Sekolah Ramah Anak (SRA) menjadi salah satu program prioritas nasional. sdnsusukan.com, sebagai bagian dari dunia pendidikan Indonesia, telah menunjukkan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip SRA demi mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal.

Apa Itu Gerakan Sekolah Ramah Anak?

Gerakan Sekolah Ramah Anak adalah inisiatif lintas sektor yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan tekanan, sekaligus mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses belajar.

SRA menekankan pada keterlibatan semua pihak—guru, orang tua, masyarakat, dan tentu saja siswa sendiri—dalam menciptakan suasana belajar yang sehat secara fisik maupun psikologis.

Peran SDN Susukan dalam Implementasi Sekolah Ramah Anak

Sebagai salah satu sekolah dasar negeri di kawasan Jakarta Timur, SDN Susukan telah mulai mengimplementasikan prinsip-prinsip SRA dalam kegiatan sehari-hari. Langkah ini didasarkan pada kesadaran bahwa kenyamanan dan keamanan anak di sekolah adalah fondasi penting bagi keberhasilan pembelajaran.

Berikut beberapa langkah yang telah dilakukan SDN Susukan:

  1. Pencegahan Kekerasan di Sekolah
    SDN Susukan secara tegas melarang segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Guru-guru diberi pelatihan untuk membangun komunikasi positif dengan siswa dan menciptakan suasana kelas yang suportif. Selain itu, sekolah menyediakan ruang konseling bagi siswa yang membutuhkan bantuan secara emosional.

  2. Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
    Sekolah aktif melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti rapat komite, kelas parenting, hingga kerja bakti bersama. Ini menunjukkan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya institusi sekolah.

  3. Fasilitas Pendukung yang Inklusif dan Aman
    SDN Susukan terus berupaya memperbaiki fasilitas sekolah agar ramah terhadap semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Tersedianya toilet yang bersih, ruang terbuka hijau, serta area bermain yang aman menjadi bagian dari komitmen sekolah terhadap kenyamanan siswa.

  4. Pengembangan Karakter Lewat Kegiatan Ekstrakurikuler
    Sekolah menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, seni tari, musik, dan olahraga yang bertujuan membentuk karakter siswa menjadi lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama.

Dampak Positif bagi Anak

Penerapan prinsip SRA di SDN Susukan membawa dampak positif yang nyata. Siswa merasa lebih aman dan nyaman dalam mengikuti pelajaran. Mereka juga lebih terbuka dalam menyampaikan pendapat, baik kepada guru maupun teman-temannya. Iklim sekolah yang positif ini turut meningkatkan prestasi belajar dan mengurangi angka kenakalan atau konflik antar siswa.

Transformasi menjadi Sekolah Ramah Anak bukanlah proses instan, namun SDN Susukan menunjukkan bahwa dengan komitmen, kerja sama, dan kesadaran semua pihak, perubahan itu bukan hal yang mustahil. Gerakan ini bukan sekadar program formalitas, tetapi sebuah kebutuhan nyata untuk masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.

Melalui contoh seperti SDN Susukan, diharapkan sekolah-sekolah lain juga terdorong untuk bergerak menuju lingkungan pendidikan yang lebih manusiawi, inklusif, dan memberdayakan. Karena setiap anak berhak untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang ramah, aman, dan penuh kasih.

0
0
July 1, 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *